Pengaruh pendudukan jepang di Indonesia
Jepang, negara yang pernah menjajah jepang selama kurang lebih 4 tahun terhitung dari 1941-1945 memiliki berbagai dampak bagi kondisi sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, ada dampak positif dan dampak negatifnya diantaranya :
Politik:
+ :
Bidang Politik
Melarang penggunaan Bahasa Belanda dan memperbolehkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.
Dibentuknya badan persiapan kemerdekaan Indonesia, yaitu BPUPKI dan PPKI. Dengan kemunculan badan persiapan ini, muncullah ide Pancasila.
Mendukung semangat Anti-Belanda, sehingga secara tidak langsung Jepang ikut mendukung semangat jiwa nasionalisme Indonesia.
Memberi kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk ikut serta dalam pemerintahan politik.
Ekonomi
Didirikannya koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
Diperkenalkannya sistem baru bagi pertanian yaitu line system. Sistem ini akan memberikan pengaturan bercocok tanam yang efisien sehingga akan meningkatkan produksi pangan.
Sosial
Mulai berkembangnya tradisi kerja bakti massal melalui kinrohosi.
Munculnya sikap persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah di Indonesia.
Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan Jepang yang menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.
Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu Tonarigami atau Rukun Tetangga (RT).
Budaya
Jepang mendirikan Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) tanggal 1 April 1943 di Jakarta. Fungsi lembaga ini mewadahi aktivitas kebudayaan Indonesia.
Pembentukan Persatuan Aktris Film Indonesia (PERSAFI) yang bertujuan mendorong aktris-aktris profesional dan amatir Indonesia untuk bereksperimen dengan mengubah lakon terjemahan bahasa asing ke Bahasa Indonesia.
Militer
Jepang memberikan pelatihan militer-semimiliter kepada pemuda Indonesia dan mempersenjatai pemuda demi keperluan perang Jepang. Seperti mengikutsertakan pemuda ke organisasi keibodan, heiho, suisintai dan sebagainya.
Pendidikan
Dalam pendidikan diperkenalkannya sistem Nippon Sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.
Mendirikan sekolah seperti SD 6 tahun, SLTP/SMP 9 tahun dan SLTA/SMA.
DAMPAK NEGATIF
Politik
Melarang kegiatan politik dan rapat yang ada
Membubarkan Organisasi politik
Ekonomi
Jepang mengeksploitasi SDA dan SDM untuk kepentingan perang.
Jepang mengmbil secara paksa makanan, pakaian dan pembekalan lainnya dari rakyat Indonesia tanpa kompensasi.
Terjadinya inflasi dan krisis ekonomi yang sangat menyengsarakan rakyat.
Terputusnya hubungan antar daerah akibat dari self sufficiency.
Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang sehingga seluruh potensi SDA dan bahan mentah lainnya digunakan untuk mendukung industri perang.
Penerapan sanksi yang berat oleh Jepang dengan menerapkan sistem ekonomi secara ketat.
Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang).
Sosial
Adanya praktik perbudakan wanita (yugun ianfu). Banyak wanita muda Indonesia yang digunakan sebagai wanita penghibur bagi perang Jepang.
Kegiatan romusha yang menyengsarakan dan memiskinkan rakyat.
Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independent dan pengawasan berada di bawah pengawasan Jepang.
Terjadinya kondisi yang parah dan maraknya tindak kriminal seperti perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.
Pendidikan
Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat pada masa itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.
Birokrasi
Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh tentara Jepang karena menghukum keras orang-orang yang menyimpang/menentang dari Jepang.