top of page

The Migration of Human Theories

tersebarnya populasi manusia di muka bumi ini menandakan setelah adanya penciptaan maka ada proses migasi manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya. Migrasi ini biasanya disebabkan oleh kecocokan antara mereka dengan kondisi alam yang mereka tempati. terdapat dua teori yang berbeda tentang migrasi manusia yaitu:

a. Human out Of Africa theory

sekitar 70.000 tahun yang lalu, sekelompok Homo sapiens telah sampai di daerah Jazirah Arab. Sebelumnya mereka bergerak dari daearh Afrika bagian timur, atau yang sekarang disebut sebagai Tanduk Afrika (Etiopia, Somalia, dan Sudan). Berdasarkan kronologi usia kerangka yang ditemukan, mungkin sekali migrasi ini adalah gelombang pertama dari pergerakan “Out of Africa”. Namun bukti artefak alat-alat batu yang ditemukan di Uni Emirat Arab justru mengindikasikan bahwa telah ada Homo sapiens 100.000 hingga 125.000 tahun yang lalu.

Mungkin hanya ada beberapa Homo sapiens saja yang benar-benar meninggalkan Afrika, dan kemudian beberapa kelompok Homo sapiens ini menyebar ke seluruh dunia. Dari sekitar maksimal 5000 jumlah populasi yang ada di Afrika, mungkin hanya sekitar 150 hingga maksimal 1000 orang yang meninggalkan Afrika menuju Timur Tengah.

Mengenai alur keluar dari Afrika, para ilmuwan menawarkan dua model, yaitu model alur migrasi menyeberangi Laut Merah, dimana titik paling dekat antara daratan Afrika dan daratan Asia terletak tidak jauh dari wilayah Tanduk Afrika. Model kedua adalah model alur migrasi dari Afrika Utara melewati Pegunungan Sinai dan sampai di Israel sebagai daerah Asia yang pertama dipijak. Model yang kedua ini sangat mungkin mengingat frekuensi temuan kerangka Homo sapiens di Israel lebih banyak daripada yang ditemukan di Jazirah Arab. Secara kronologi perkiraan usia, kerangka-kerangka yang ditemukan di Israel juga lebih muda dan tidak terlalu terpaut jauh dari kerangka-kerangka yang ditemukan di Maroko.

Dua model alur migrasi Homo sapiens keluar dari Afrika sebenarnya dapat diterima seluruhnya. Bisa juga dua model alur migrasi ini adalah dua cabang awal dari Out of Africa. Model pertama, yang sejalan dengan konsep Afro-European-Sapiens kiranya dapat untuk menjelaskan asal-usul Homo sapiens yang sekarang mendiami Eropa, Asia Kecil, Asia Timur dan Kepulauan Jepang, hingga Amerika Utara dan Amerika Selatan. Sementara itu, model kedua adalah alur migrasi yang mengikuti pesisir, mulai dari Jazirah Arab, Asia Selatan, Semenanjung Malaya, hingga Kepualauan Indonesia, dan berakhir di Australia.

b. Teori Migrasi Nusantara

Teori ini menyatakan bahwa asal mula manusia yang menghuni wilayah Nusantara ini tidak berasal dari luar melainkan mereka sudah hidup dan berkembang di wilayah Nusantara itu sendiri. Teori ini didukung oleh sarjanasarjana seperti J. Crawford, K. Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf. Akan tetapi, nampaknya teori ini kurang populer dan kurang banyak diterima oleh masyarakat. Teori Nusantara didasarkan pada alasan-alasan seperti di bawah ini. 1) Bangsa Melayu dan bangsa Jawa mempunyai tingkat peradaban yang tinggi. Taraf ini hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama. Hal ini menunjukkan bahwa orang Melayu tidak berasal dari manamana, tetapi berasal dan berkembang di Nusantara. 2. K. Himly tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa bahasa Melayu serumpun dengan bahasa Champa (Kamboja). Baginya, persamaan yang berlaku di kedua bahasa tersebut adalah suatu fenomena yang bersifat “kebetulan”. 3. Manusia kuno Homo Soloensis dan Homo Wajakensis yang terdapat di Pulau Jawa. Penemuan manusia kuno ini di Pulau Jawa menunjukkan adanya kemungkinan orang Melayu itu keturunan dari manusia kuno tersebut, yakni berasal dari Jawa. 4. Bahasa yang berkembang di Nusantara yaitu rumpun bahasa Austronesia, mempunyai perbedaan yang sangat jauh dengan bahasa yang berkembang di Asia Tengah yaitu bahasa Indo-Eropah.


bottom of page